Pages

Subscribe:

Kamis, 07 Juni 2012

Menabung vs. Berivestasi

Meskipun menabung dan berinvestasi bisa saling mendukung, tetapi kedua aktifitas ini sangat berbeda.

Menabung :

Menyisihkan uang untuk tujuan-tujuan yang sudah jelas baik dalam waktu dekat atau masih lama, seperti pembelian komputer, kendaraan, rumah, dan dana darurat (emergency fund) yang semakin dipahami keharusannya oleh banyak orang.

Berinvestasi:




Kegiatan membeli alat-alat investasi, seperti surat utang (bonds dan ORI), saham di bursa IDX (Indonesian Stock Exchange) atau luar negeri, reksadana, deposito berjangka, property, dan masih banyak lagi.  Tujuannya adalah: dalam jangka panjang, jumlah uang yang diinvestasikan akan meningkat nilainya.  Investasi juga sering di gunakan untuk tujuan masa depan yang sudah ditentukan, seperti untuk biaya kuliah nanti, namun kebanyakan orang berinvestasi untuk goal-goal yang masih sangat jauh ke depan.


Resiko menabung dan berinvestasi:


Kedua hal ini memiliki resiko berbeda.  Resiko bisa diartikan, kemungkinan kehilangan jumlah/nilai uang.  Karna alasan menabung adalah untuk mencapai nilai uang tertentu dan akan digunakan dalam waktu dekat, maka jangan mengambil resiko.  Biasanya uang tersebut di masukkan ke rekening tabungan di bank (dijamin pemerintah dan aman).


Uang yang diinvestasikan, sebaliknya, bisa ditanamkan di sesuatu yang beresiko karena masih sangat lama akan digunakan, sehingga dalam bertahun-tahun ke depan, penurunan nilai bisa ditoleransi, karena ini hal yang normal akibat gejolak ekonomi yang naik turun, namun pada jangka panjang akan memberikan hasil yang menambah nilai uang dengan sangat tinggi.




Mana duluan, menabung atau berinvestasi?


Begitu budget anda pahami dan patuhi, kemudian bisa menyisihkan sedikit/sebagian income anda, maka kegiatan menabung dan berinvestasi bisa dimulai.  Pada umumnya urutan mana duluan adalah sbb:


Menabung untuk dana darurat (emergency fund)


Dana darurat adalah sejumlah uang yang di simpan di rekening bank untuk digunakan pada saat darurat (*Dana Darurat sudah dibahas di artikel sebelumnya, silahkan dibaca*), seperti:  terkena PHK, terkena penyakit yang memerlukan biaya rutin dan mahal, dan kematian salah satu anggota keluarga yang biasanya menyediakan income untuk keluarga.  Dana darurat memberikan ketenangan dan mencegah anda jatuh ke dalam hutang bila biaya-biaya tak terduga atau musibah terjadi.  Rata-rata konsultan keuangan menganjurkan jumlah Dana Darurat sekitar 6 x total budget perbulan, tetapi menurut saya lebih banyak, lebih baik, mungkin sekitar 24 x.


Menabung untuk pembelian yang sudah direncanakan


Menabunglah untuk hal-hal besar yang memang penting dalam waktu dekat dan digunakan untuk masa waktu pendek dan panjang, seperti:  pembelian furniture, down payment rumah baru, dll.  Kemudian anda juga harus menabung untuk hal-hal lain yang bersifat hiburan, seperti holiday, pembelian kado-kado lebaran atau natal, pesta pertunangan/pernikahan, dll.


Berinvestasi 


Investasi adalah alat yang paling penting dalam membangun kekayaan.  Setelah semua goal menabung sudah tercapai, mulailah berinvestasi untuk menjamin kenyamanan masa pensiun/tua anda dengan membeli alat-alat investasi dengan uang yang disisihkan setiap bulan.  Anda bisa menabung dulu setiap bulan untuk membeli investasi yang harganya agak tinggi.  Saya sarankan untuk memulai dari Reksadana, karena bisa dimulai dengan jumlah uang yang cukup kecil.


Berinvestasi di sesuatu yang anda mengerti, bukan karna disarankan orang lain saja.  Bila anda tidak terlalu memahami investasi tersebut, maka anda akan selalu cemas.  Kenali segala resiko dan ketahui level resiko yang sanggup anda terima.


Saya paham dan sangat menyukai investasi:  reksadana, saham (dalam dan luar negeri), saham perusahaan non listed dan property (tidak banyak, karena tidak terlalu tertarik).  Uang di bank sedikit saja, hanya untuk budget sebulan, dan saya tidak suka dengan deposito berjangka.  Saya hanya menggunakan jasa bank untuk bertransaksi saja.


Ayah saya paham dan berinvestasi di:  usaha/perusahaan yang beliau bangun sendiri dan sangat sukses, sedikit reksadana dan banyak sekali property (rumah, tanah, ruko, apartement dan gudang), emas, kebun jati, kebun coklat, dan deposito berjangka.


Seorang teman berinvestasi di: sawah, usaha rumahan (jahitan dan snack), reksadana dan penggilingan padi.


Banyak sekali pilihan investasi, tetapi ingat, tidak perlu ikut-ikutan, yang penting harus paham dinamikanya agar anda tenang dan tidak cemas bila ada penurunan nilai, karena itu adalah hal wajar, yang penting dalam jangka panjang nilai uang yang ditanam akan meningkat dan pada masa pensiun anda memiliki income tanpa bekerja sama sekali (passive income).


Setiap orang punya gaya investasi yang berbeda.


sumber :  http://asskickingfinance.blogspot.com 

0 komentar:

Posting Komentar