Pages

Subscribe:

Selasa, 22 Januari 2013

makalah SUPERVISI PENDIDIKAN 1


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1                 LATAR BELAKANG
Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik). Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik tunas-tunas muda dan membantu  mengembangkan potensinya secara professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari bagaimana perkembangan Pendidikan

1.2        Tujuan Penulisan
                                 
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Sistem Pendidikan yang ada di negara kita.


1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini adalah mengapa guru memerlukan layanan supervisi pendidikan dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam pembinaan profesional melalui supervisi pengajaran sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru.

1.4  Sumber Data
Sumber data  pembuatan makalah ini diperoleh dari studi literatur, yakni buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang terkait dan eksplorasi informasi melalui Internet.

1.5       Manfaat
Dari Pembuatan makalah ini, bisa diambil beberapa manfaat yaitu :
-          Dapat mengetahui pengertian supervisi (kepengawasan)
-          Dapat mengetahui fungsi sebagai supervisor
-          Dapat mengetahui ciri –ciri supervisor yang baik
-          Dapat mengetahui pengertian profesionalisme sebagai supervisor
-          Dapat mengetahui tugas – tugas supervisor



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Devinisi dan Pengertian Supervisi

a.     Pengertian supervisi Menurut Beberapa hal : 

Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).
·          Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
·          Secara sematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
·          Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan

Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.

b.    Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :

A.Boardman.
            Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan 
guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.




B.   Wilem Mantja (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan  supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (gurumurid) dan peningkatan mutu pendidikan.

C.   Kimball Wiles(1967)
Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajarmengajar yg lebih baik.

D.  Purwanto(1987)
            supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. 

Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.  Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa  dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1.         Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2.         Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
3.         Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4.         Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5.         Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan Pengawasan adalah Melihat apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari - cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah pembinaannya.

Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.  

Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.2   Tujuan dan sasaran Supervisi
a.    Tujuan Supervisi

Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil  tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .

Tujuan konkritdari supervisi pendidikanyaitu :
1.    Meningkatkan mutu kinerja guru
·          Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
·          Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
·          Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
·          Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasibelajar siswa.
·          Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
·          Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
·          Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
2.    Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
3.    Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
4.    Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajarsebagaimana yang diharapkan.
5.    Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

b.    Sasaran Supervisi

Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah  peningkatan kemampuan 
profesional guru.
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi : 
1.        Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatanpembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2.        Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananyapembelajaran.
Contoh Kelengkapan Administrasi Pengawas
NO.
Indikator Operasional
Kelengkapan Administrasi
1
Melaksanakan pengawasan terhadap 10 sampai dengan 15 sekolah dan membina 40 guru hingga palin banyak 60 guru
1.     Surat tugas dari dinas pendidikan yang dilampiri denan data sekolah dan jumlah guru
2.     Data pendidik dan tenaga kependidikan sekilah binaan
2
Menyusun program pengawasan akademik dan manajerial
3.     Program tahunan pengawasan, meliputi pengawasan akademik dan manajeneral, mencangkup prioritas, pemantauan, pembinaan, dan penilaian ( disusun oleh kelompok pengawas sejenis tingkat kabupaten/kota )

4.     Program semester pengawasan, berupa teknik operasional kegiatan individu; meliputi pengawasan akademik dan manajerial yang memuat masalah prioritas pembinaan, pemantauan, dan penilaian.
3
Melaksanakan supervisi akademik dalam menerapkan standar isi, proses, penilaian dan SK
5.     Dokumen hasil pemantauan kinerja sekolah dalam menerapkan standar isi,proses, penilaian, dan standar kompetensi lulusan (SKL), Yang meliputi kegiaatan perencanaan,pelaksanaan dan penelitian.
6.     Format isian rekaman kegiatan supervisi akademik yang keabsahan ditandai dengan tanda tangan pendidik yang disupervisi dan dikuatkan tandatangan kepala sekolah atau ketua penyelenggara kegiatan.
7.     Bukti fisik pengelolaan data dan laporan pemantauan, pembinaan, dan penilaian kinerja dalam penerapan standar isi, proses, penilaian, dan SKL meliputi prencanaan,pelaksanaan, dan output.
8.     Lembar hasil refleksi dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan mutu berkelanjutan.
4
Melaksanakan supervisi manajerial dalam menerapkan standar pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana, serta pembiayaan
·         Dokumen hasil pemantauan kinerja sekolah dalam menerapkan standar pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
1.      Format isian rekaman kegiatan supervisi akademik yang keabsahannya di tandai dengan tanda tangan personal yang di supervisi dan di kuatkan tanda tangan kepala sekilah
2.     Bukti fisik pengelolaan data dan laporan supervisi dalam penerapkanstandar pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarans, serta pembiayaan meliputi kegiatan perencanaan , pelaksanaan, dan output.
3.      Lembar hasil refleksi dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan mutu berkelanjutan.
5
Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah dalam pelaksanakan tugas manajerial dan akademik.
4.      Format isian bukti pelaksanaan penelitian
5.     Instrument penelitian
6.      Data hasil penelitian
7.     Lembar analisis dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan mutu berkelanjutan.
6
Melaksaan pembimbingan dan pelatiahan dalam rangka meningkatkan mutu profesi kepala sekolah, tenaga kependidikan paling sedikit melaksanakan tiga kali dalam satu semester
8.          Dokumen jadwal, tanggal, jam, tema, dan kompetensi yang di kembangkan dalam bentuk workshop, seminar, observasi dan group conference, bimbingan teknis, serta kunjungan sekolah melalui supervisi manajerial
7
Menyusun laporan pelaksaan program pengawasan
9.          Laporan tahunan pengawasan persekolah yang meliputi seluruh sekolah binaan yang ditekankan pada pemetaan pencapaian tujuan pengawasan.
10.       Laporan semesteran pengawasan per sekolah yang meliputi seluruh sekolah binaan yang ditekankan pada pemetaan pencapaian tujuan pengawasan
8
Menyusun karya tulis laporan hasil penelitian atau perbaikan pelaksanaan tugas
11.       Laporan penelitian tindakan kelas (PTK) atau laporan penelitian tindakan sekolah (PTS)

3.        Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar