Pages

Subscribe:

Selasa, 22 Januari 2013

MAKALAH SUPERVISI (3)

2.6    Teknik-Teknik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi

Teknik supervisi Pendidikan adalah atat  yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.  Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi.
Adapun teknik – teknik Supervisi adalah sebagai berikut  :


2.7    Teknik Supervisi yang bersifat kelompok

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik  supervisi yang dilaksanakan dalam pembinaan guru secara  bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok.  

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain :

a.    Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertmuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang baru dikutip.Pada pertemuan Orientasi supervisor diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal – hal sebagai berikut. Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
·          Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
·          Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
·          Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
·          Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
·          Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah makan bersama.
·          Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam kelompok guru lain.

b.    Rapat guru

Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru. Tujuan teknik supervisi rapat guru adalah sebagai berikut :
·          Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
·          Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan mereka secara maksimal.
·          Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian pengajaran yang maksimal.
·          Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan prosespembelajaran.
·          Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar secara bersama dengan semua guru disekolah.
c.    Workshop 

Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :

1.         Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul dari guru tersebut,
2.         Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.

d.    Tukar menukar pengalaman Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah – langkah melakukang sharing antara lain :
·          Menentukan tujuan yang akan dicapai.
·          Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.
·          Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan pendapat pendapat mereka
·          Merumuskan kesimpulan. 

 2.8   Teknik Individual dalam Supervisi 

Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik – teknik individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
a.    Teknik Kunjungan kelas. 
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh guru. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :
·          Kunjungan kelas tanpa diberitahu,
·          Kunjungan kelas dengan pemberitahuan,
·          Kunjungan kelas atas undangan guru, 
·          Saling mengunjungi kelas.
b.    Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.

c.    Percakapan Pribadi 
                Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan dan yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.

d.    Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
                Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju. Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah dapat saling membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan pengalaman masing – masing. Sehingga masing – masing guru dapat memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar kepada peserta didiknya.

e.    Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.  
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek – aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif. supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan guru untuk mengajar.  Adapun cara  untuk mengikuti perkembangan keguruan kita, ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan profesional, dengan mengadakan "profesional reading ".
 Ini digunakan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai suber materi untuk mengajar memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – buku yang dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.

f.    Menilai diri sendiri

Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara atau alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu menyebutkan nama siswa.

1. Diskusi Panel  

Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-masing sehingga gurudapat masukan yang sangat lengkap dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang ahli.

2.    Seminar  

Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan topik.  Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan dari salah seorang anggotanya. 

3.    Simposium

Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.

4.    Demonstrasi mengajar

Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor.

5.    Buletin supervisi 

Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku siswa, dan sebagainya. Diharapkan ini dapat membantu guru untuk menjadi lebih baik.


2.9.    Kelemahan Dan Kelebihan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi

1.    Kelemahan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
·          Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
·          Perlu penyediaan waktu yang tepat
·          Tidak mencerminkan keadaan sehari-hari
·          Kurang demokratis
·          Mengganggu kelas lain dalam KBM, kelas sendiri ditinggalkan
·          Agak sulit menentukan dan cukup menyita waktu
·          Agak sulit menemukan waktu
·          Guru merasa canggung dan kurang bebas

2.    Kelebihan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
·          Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan
·          Bantuan diberikan kepada seluruh guru dalam satu kali pertemuan, pertukaran pikiran secara umum
·          Hal-hal yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan
·          Dapat memberikan bimbingan aktual
·          Guru dapat menunjukan hasil usahanya
·          Dapat melayani kebutuhan khusus setempat
·          Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.

2.10    PERANGKAT SUPERVISI  

Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain 
1.         Persiapan dan aperisepsi
2.         Relevansi materi dengan tujuan instruksional
3.         Penguasaan materi
4.         Strategi
5.         Metode
6.         Manajemen kelas
7.         Pemberian metivasi kepada siswa
8.         Nada dan suara 
9.         Penggunaan bahasa Gaya dan sikap perilak



BAB III
PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

      Supervisi sering diartikan sebagai bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik. supervisi pendidikan perlu untuk dilakukan karena pada dasarnya supervisi pendidikan dilakukan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada guru agar dapat menemukan jalan keluar dalam menghadapi permasalahan-permasalahan diatas secara mandiri, sehingga dapat berimplikasi juga terhadap peningkatan prestasi kerjanya. Supervisi pendidikan memiliki fungsi utama yaitu ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran.

      Dalam melaksanakan tugasnya seorang supervisor harus berpegang pada prinsip-prinsip yang kokoh demi kesuksesan tugasnya, adapun prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1.      Prinsip fundamental/dasar
Setiap pemikiran, sikap, dan tindakan seorang supervisor harus berlandaskan sesuatu yang kokoh dan kuat. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah falsafah dan dasar Negara kita, sehingga sebagai supervisor haruslah menjadikan pancasila sebagai landasan dasarnya.
2.      Prinsip praktis
Sesuai dengan prinsip fundamental sebagai supervisor pendidikan Indonesia haruslah berpedoman pada prinsip positif dan prinsip negatif.
      Terdapat 5 tipe dalam supervisi pendidikan yaitu tipe otokrasi, demokratis, quasi demokrasi, manipulasi demokratis, laissez-faire. Selain itu juga terdapat teknik-teknik supervisi meliputi Teknik-teknik yang berhubungan dengan kelas, meliputi: teknik-teknik dengan berdiskusi, supervisi yang direncanakan bersama, teknik yang mengunjungi sekolah lain, teknik melalui pertemuan pendidikan.



0 komentar:

Posting Komentar