Pages

Subscribe:

Minggu, 10 Agustus 2014

DALIL HARI BAIK DAN BURUK DALAM ISLAM



PENJELASAN HARI BAIK DAN BURUK

Mukaddimah:
Memilih hari ini, bukan berarti ada hari yang tidak baik. Semua hari adalah baik. Akan tetapi kebaikannya itu untuk hal-hal tertentu.

Rincian-rincian berikut ini hanyalah salah satu sebab dari serangkaian sebab-sebab bagi suatu akibat atau kejadian. Jadi bukan sebab lengkapnya hingga yang disebutkan di dalamnya mesti terjadi dan, apalagi bisa membuat manusia menjadi majbur (diterminis).

Akan tetapi, memperhatikannya, adalah merupakan salah satu dari ikhtiar kita kepada Allah, karena kita telah mengambil beberapa bagian dari kunci-kunci rahasiaNya melalui Nabi saww yang diwariskan kepada Ahlulbaitnya yang maksum as dimana hal ini merupakan salah satu dari keimanan dan penyerahan kita kepada KuasaNya.

Masalah hari-hari dalam riwayat berikut ini, persis seperti hari-hari dalam Islam dan bulan-bulannya. Misalnya, semua bulan baik, tetapi bulan suci Ramadhan memiliki kebaikan tertentu dan untuk hal tertentu serta tidak baik untuk hal tertentu pula, hingga karena itulah dijadikan Tuhan sebagai bulan tempat berpuasa dan salah satu malamnya dijadikan sebagai malam Lailatu al-Qadr serta tidak baik untuk melakukan beberapa hal di siang harinya seperti makan, jimak dan seterusnya –hingga karena itulah hal-hal tsb diharamakaan di siang bulan Ramadhan. Begitu pula dengan shalat Jum’at, bulan dan hari-hari haji, bulan-bulan haram dan semacamnya.

Persis juga seperti semua binatang dan makhluk-makhluk lainnya. Semuanya baik, tetapi kebaikannya untuk hal-hal tertentu dimana bisa juga memilki kekurang baikan dalam hal-hal yang lain yang, biasanya dikenal dengan "Efek Samping” atau "Syarri Maa Khalaq” atau "Keburukan CiptaanNya” sebagaimana yang sudah dijelaskan di tulisan-tulisan sebelumnya. Misalnya ular, babi dan anjing  adalah makhluk baik dengan tujuan tertentu yang baik pula, tetapi tidak baik untuk kesihatan manusia atau tidak baik bergaul dengannya secara langsung. Karena itu semuanya itu haram dimakan. Terlebih ular yang dekatnya saja sudah berbahaya, hingga dianjurkan untuk dibunuh, misalnya.

Rincian-rincian hari berikut ini diambil dari hadits Rasulullah saww yang melalui jalur Ahlulbait as. Namun demikian, bijaklah dalam menerimanya, hingga tidak berlebihan dan menjadikannya ukuran tunggal atau alasan untuk kemajburan (diterminis). Tentu saja, berhati-hatilah menggapinya hingga tidak mencelanya sebagai khurafat.

Jadi, jalan terbagus adalah menerimanya dengan keyakinan bahwa ia merupakan salah satu sebab tak pasti dari sekian sebab kebaikan dan keburukan itu, dan merupakan harapan bagi terlaksananya atau tercapainya hajat-hajat kita. Karena, tidak ada apapun kejadian kecuali dengan ijinNya. Karena itu, kalaulah harus melakukan sesuatu di hari-hari yang dikatakan tidak baik, maka bacalah shalawat atau besedekah dan memohon perlindunganNya.

Sekali lagi, kunci-kunci dan rahasi hari-hari ini, bukan merupakan hal yang pasti –dalam arti sebab lengkap bagi akibatnya- dan, apalagi membuat manusia menjadi majbur. Akan tetapi hanya bersifat pengaruh sebagaimana pengaruhnya lingkungan yang baik atau buruk, kepada manusia.

Salah satu dari pengangkat bencana bagi manusia –khususnya kalau terpaksa memilih hari yang tidak baik untuk aktifitasnya- adalah: sedekah, shalawat kepada Nabi saww dan keluarganya dan/atau berdoa dll-nya.

Doa yang termasuk dianjurkan dalam hal ini dan dianjurkan pula membacanya setiap selesai shalat wajib, adalah doa kemenangan/keberhasilan atau tolak bala’:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اُفْرِجُ بِهَا كُلَّ كُرْبَةٍ ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ أُحِلُّ
بِهَا كُلَّ عُقْدَةٍ . لا حول ولا قوة إلا بالله أُجِلوُّ بِهَا كُلَّ ظُلْمَةٍ . لا حول ولا قوة إلا بالله أَفْتَحُ بِهَا كُلَّ بَابٍ . لا حول ولا قوة إلا بالله أَسْتَعِيْنُ بِهَا عَلَى كُلَّ شِدَّةٍ وَمُصِيْبَةٍ . لا حول ولا قوة إلا بالله أَسْتَعِيْنُ بِهَا عَلَى كُلِّ أَمْرٍ يَنْزِلُ بِيَّ . لا حول ولا قوة إلا بالله أَعْتَصِمُ بِهَا مِنْ كُلِّ مَحْذُوْرٍ أُحَاذِرُهُ . لا حول ولا قوة إلا بالله أَسْتَوْجِبُ بِهَا العَفْوَ وَالعَافِيَةَ وَالرِّضَا مِنَ اللهِ . لا حول ولا قوة إلا بالله تَفَرَّقَ أَعْدَاءُ اللهِ وَغَلَبَتْ حُجَّةُ اللهِ وَبَقِيَ وَجْهُ اللهِ . لا حول ولا قوة إلا بالله ، اَللَّهُمَّ رَبَّ الاَرْوَاحِ الفَانِيَةِ وَرَبَّ الاَجْسَادِ البَالِيَةِ وَرَبَّ الشُّعُوْرِ المُتَمَعِّطَةِ وَرَبَّ الجُلُوْدِ المُمَزِّقَةِ وَرَبَّ العِظَامِ النَّخَرَةِ وَرَبَّ السَاعَةِ القَائِمَةِ أَسْأَلُكَ يَا رَبِّ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَهْلِ بَيْتِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَافْعَلْ بِيْ
(sebutkan hajatnya) بِخَفِيِّ لُطْفِكَ يَا ذَا الجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ. آمِيْنَ آمِيْنَ يَا رَبَّ العَالمَيِْنَ.


0 komentar:

Posting Komentar