SEJARAH ISIS
Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), atau yang juga dikenal sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), telah lama ingin membentuk pemerintahan Islam di kawasan tersebut. Dengan ribuan pejuang dan seorang komandan yang memiliki gaya kepemimpinan Al-Qaeda, ISIS berkembang menjadi ancaman terbesar di wilayah ini. Sejak terbentuk pada 2003 lalu, kekuatan teroris yang berniat membentuk Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah ini semakin besar. Berikut rekam jejak ISIS, seperti dikutip dari Al Jazeera.
2003
Tahun yang menjadi cikal bakal terbentuknya ISIS ini dimulai ketika jatuhnya Presiden Saddam Hussein. Gerakan ISIS berawal dari gerakan Tauhid dan Jihad, sebuah kelompok teroris bentukan pemerintah Irak setelah jatuhnya Saddam Hussein. Kelompok ini juga gencar menentang invasi pimpinan Amerika Serikat.
2004
Pemimpin Tauhid versi takfiri, Abu Musab al Zarqawi dari Yordania, kemudian menyatakan untuk setia kepada Al-Qaeda–yang diduga mendukung Saddam Hussein meski kemudian mengganti nama kelompok menjadi ISIS. Dari sinilah ISIS mulai melancarkan serangan bom kepada pemerintah Irak dan AS. Metode serangan ini kemudian banyak ditentang oleh orang Irak yang sebelumnya mendukung mereka sebab mereka dianggap telah melenceng dari perjuangan nasional dan malah memicu perang sektarian.
2006
Pemimpin ISIS, Zarqawi, yang dikenal piawai menembakkan senapan mesin dari pinggul, tewas di tahun ini, membuat Irak dan AS kegirangan. Namun, sosok baru kemudian muncul menggantikannya. Abu Omar al-Baghdadi kemudian memimpin ISIS dengan upaya nyata untuk “menasionalisasi” gerakannya. Meski demikian, banyak yang mengatakan bahwa Baghdadi tetaplah orang asing yang tak pantas memimpin ISIS.
2010
ISIS terus menyerang sektarian dan AS di bawah pimpinan Baghdadi sampai ia akhirnya dibunuh oleh pasukan AS dan Irak pada tahun 2010. Kepemimpinannya digantikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi yang memiliki nama asli Ibrahim Awwad Ibrahim al-Badri. Dari sinilah, serangan ISIS naik ke level internasional.
2012
Abu Bakr al-Baghdadi dikenal sebagai komandan medan perang yang memiliki analisis dan taktik yang hebat. ISIS semakin hebat di bawah pimpinannya. Hingga tahun 2012, Baghdadi mengalihkan perhatian untuk memperluas operasi ke Suriah. Di tahun ini pula, Baghdadi menyatakan penggabungan ISIS dengan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun, permintaan ISIS tersebut ditolak. Al Nusra menganggap ISIS telah melenceng dari Al-Qaeda. Pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri, mendesak ISIS untuk hanya berfokus pada Irak dan meninggalkan Suriah. Sejak saat itu, tepatnya tanggal 17 April 2012, ISIS menyatakan tidak lagi menjadi bagian Al-Qaeda. Hubungan keduanya pun memburuk hingga seringkali terlibat konflik bersenjata.
2014
Pada Januari 2014, ISIS kembali mengalihkan perhatian ke Irak. Serangan ISIS semakin matang dan terorganisir. Sejak saat itu pula, sejumlah kota seperti Falujjah, Anbar, Ramadi, dan Mosul jatuh di bawah kendali kelompok ini. Dari keberhasilan ini, ISIS akhirnya mendeklarasikan berdirinya Negara Islam pada Ahad, 29 Juni 2014 kemarin. Dalam sebuah rekaman suara, kelompok ini juga menyatakan bahwa pemimpin mereka, Baghdadi, akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.(Tempo)
0 komentar:
Posting Komentar