Pengertian Hipotesis
Written by Ari Julianto
I. Definisi
Hipotesis dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang, antara lain:
a. Secara etimologis
- Menurut Djarwanto (1994 : 13), kata Hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti “kurang dari” dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final, yang harus diuji kebenarannya.
- Menurut Ary (2000: 120), hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu gejala,
- Menurut Nazir (1998: 182), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.
b. Secara teknis
- Menurut Suryabrata (1991: 49), hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian
c. Secara statistik
- Menurut Suryabrata (2000 : 69), hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sample.
d. Hubungannya dengan variabel
Hipotesis merupakan pernyataan tentang keterkaitan antara variabel-variabel (hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih).
e. Hubungannya dengan teori ilmiah Hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah (pada penelitian kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori baru (pada penelitian kualitatif).
f. Secara proposi
Kothari (2004: 184)
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai proposisi atau seperangkat proposisi yang ditetapkan sebagai penjelasan untuk terjadinya fenomena terhadap sejumlah kelompok tertentu baik hanya menegaskan sebagai dugaan sementara untuk membimbing penyelidikan maupun diterima sebagai fakta jelas yang mapan.
II. Ciri-ciri Rumusan Hipotesis
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam merumuskan hipotesis menurut Suryabrata (2000: 70), yaitu :
a. Hipotesis harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih (dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua variabel).
b. Hipotesis hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat pernyataan).
c. Hipotesis hendaknya dirumuskan dengan jelas.
d. Hipotesis harus dapat diuji kebenarannya.
Sedangkan menurut Kothari (2004: 184), hipotesis haruslah memiliki ciri-ciri antara lain:
a. Hipotesis harus jelas dan tepat
b. Hipotesis harus dapat diuji
c. Hipotesis harus menyatakan hubungan antara variabel, jika itu terjadi menjadi hipotesis relasional .
d. Hipotesis harus dibatasi dalam lingkup dan spesifik,
e. Hipotesis sebisa mungkin harus dinyatakan dalam istilah yang paling sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua pihak
f. Hipotesis harus konsisten terhadap sebagian besar fakta yang ada
g. Hipotesis harus siap untuk diuji
h. Hipotesis harus menjelaskan fakta-fakta yang memunculkan kebutuhan untuk adanya penjelasan.
III. Jenis-jenis Hipotesis
Menurut Danim dan Darwis (2003: 171) ada beberapa jenis hipotesis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan rumusannya dan proses pemerolehannya.
a. Ditinjau dari rumusannya
1) Hipoteis kerja (Hipotesis Alternatif)
Hipotesis “yang sebenarnya” yang merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja biasanya disingkat H1 atau Ha.
2) Hipotesis statistik (Hipotesis Nol/Nihil)
merupakan lawan dari hipotesis kerjadan sering disingkat Ho. Ada kalanya peneliti merumuskan hipotesis dalam bentuk H1 dan Ho untuk satu permasalahan penelitian. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa Ho "sengaja” dipersiapkan untuk ditolak, sedangkan H1 “dipersiapkan” untuk diterima.
b. Ditinjau dari proses pemerolehannya, hipotesis dibedakan menjadi:
1) Hipotesis induktif
yaitu hipotesis yang dirumuskan berdasarkan pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada penelitian kualitatif)
2) Hipotesis deduktif
merupakan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif).
Sementara Arikunto (2010: 112) berpendapat bahwa ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu :
a. Hipotesis Kerja. Biasa disebut hipotesis alternative, yang menyakatan adanya hubungan antara variable X dan Y. atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Dengan rumusan
: Jika …. Maka ….
Ada perbedaan antara …. Dan ….
Ada pengaruh …. Terhadap ….
b. Hipotesis Nol(Ho). Sering disebut hipotesis statistic karena selalu berhubungan dengan penelitian statistik dengan pengujian menggunakan angka/statistic. Dan dikatakan Statistic Nol sebab tidak adanya perbedaan antara dua variabel. Dan tidak memberikan pengaruh.
Dengan rumusan :
Tidak ada perbedaan antara …. Dengan ….
Tidak ada pengaruh …. Terhadap ….
Sedangkan menurut Mashuri (2009:137), hipotesis dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Hipotesis umum (HU)
Hipotesis umum masih memerlukan penjabaran lebih luas, penjabaran tersebut adalah hipotesis nol, hipotesis kerja, dan hipotesis alternative.
Contoh :
Hipotesis Umum : “ Diduga semakin modern masyarakat, semakin tinggi tingkat partisipasinya terhadap program pembangunan desa ”
Dalam hipotesis tersebut partisipasi dipengaruhi oleh tingkat modernnya masyarakat. Untuk mengukur
varibel-variabel yang ada dalam kata “ modernnya ” pada hipotesis umum tersebut, dapat diukur melalui:
Cara berpakaian (pakai dasi / full dress)
Perabot rumah tangga (serba elektronik)
Cara berbicara(bahasa yang dipakai)
Komunikasi (pakai telepon genggam)
Jumlah bacaan setiap harinya(kompas), dll
Dari data tersebut dapatlah dijadikan sebagai bahan penyusunan hipotesis, baik hipotesis nol (Ho), hipotesis alternative (Ha), hipotesis kerja (Hk).
2. Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Rumusannya:
a) Tidak ada perbedaan antara partisipasi masyarakat Dengan modernya masyarakat Dalam cara berberpakaian.
b)Tidak ada pengaruh modernya masyarakat terhadap partisipasi masyarakat
3.Hipotesis alternative (Ha)
Hipotesis alternatif ada dua macam menurut Fraenkel and Wallen (1990: 42) dan Arikunto yaitu
a. Directional Hypotheses (Hipotesis Terarah)
Hipotesis terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen.
Misalnya: Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Hipotesis Tak Terarah
Hipotesis tak terarah menggambarkan bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan dilakukan.
Contoh: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
4. Hipotesis kerja (Hk),
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja :
Jika masyarakatnya modern Maka partisipasinya pun meningkat
Ada perbedaan antara masyarakat moder Dan masyarakat belum modern Dalam partisipasinya
Ada pengaruh modernnya masyarakat Terhadap pasrtisipasinya.
IV. Prosedur Testing Hipotesis
Menurut Kothari (185)
a. Membuat pernyataan resmi
b. Memilih tingkat signifikansi
c. Menentukan distribusi untuk digunakan
d. Memilih sampel acak dan menghitung value yang tepat
e. Perhitungan probabilitas
f. Membandingkan probabilitas
Menurut Ary (2000: 92)
a. Menyatakan dalam hal operasional hubungan yang harus diamati apakah hipotesis penelitian adalah benar
b. Menyebutkan hipotesis nol
c. Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan
hipotesis bisa diamati jika itu ada
d. Mengumpulkan data empiris dan memilih serta menghitung sesuai deskriptif statistik data
e. Menghitung inferensial statistik untuk menentukan probabilitas
f. Jika probabilitas dari findings yang diamati kesempatannya sangat kecil (misalnya hanya 1 dari 100
peluang), harus cukup bukti untuk menolak hipotesis nol .
V. Fungsi atau kegunaan Hipotesis
Ada beberapa fungsi di dalam suatu penelitian menurut Ary yaitu :
1. Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara langsung dapat diuji dalam penelitian
3. Memberi arah pada penelitian
4. Memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian.
Rumusan hipotesis sebenarnya sudah dapat dibaca dari uraian masalah, tujuan penelitian, kajian teoritik, dan kerangkan pikir sehingga rumusannya harus sejalan. Rumusan masalah dinyatakan sebagai kalimat peryataan (deklaratif). Melibatkan minimalnya dua variabel penelitian. Mengandung satu prediksi. Harus dapat diuji(testable).
Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat berita, jelas dan tidak bias atau bermakna ganda. Suatu hipotesis, karenanya tidak dirumuskan dengan menggunakan kalimat Tanya, menggunakan kata-kata yang tidak konsisten atau kabur. Hipotesis yang dirumuskan harus mencerminkan kayakinan peneliti, bahwa apa yang dirumuskan itu mendekati kesimpulan yang didukung oleh bukti empiris.
Demikianlah pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Amien.
Referensi
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Ary, Jacobs, dan Razavieh. 2000. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief Furchan). Surabaya : Usaha Nasional.
Danim, Sudarwan dan Darwis. 2003. Metode Penelitian Kebidanan: Prosedur, Kebijakan, dan Etik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Djarwanto. 1994. Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Liberty.
Fraenkel, Jack R. and Norman E. Wallen. 1990. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill.
Kothari, C.R. 2004. Research Methodology, Methods & Techniques. Mumbai: New Age International Publishers.
Mashuri, Zainudin. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refrika Aditamam.
Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kamis, 07 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar