Instrumen Penelitian
Written by
Ari Julianto
Secara garis besar, instrumen penelitian dapat digolongkan menjadi tes; dan non tes.
1. Instrumen Penelitian Berbentuk Tes
Ditinjau dari proses pemeriksaannya, suatu tes dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.1. Tes tipe subjektif
Dalam pemeriksaan tes tipe subjektif, ada faktor lain di luar kemampuan testi yang mempengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir berupa skor. Faktor di luar kemampuan testi, misalnya:
a) guru: emosi/perasaan, kelelahan,kecermatan; dan
b) siswa: tulisan, kerapihan.
Bentuk tes tipe subjektif dapat dikategorikan:
1) Tes lisan
2) Tes uraian
3) Tes perbuatan/keterampilan
1.2. Tes tipe objektif
Dalam pemeriksaan tes tipe objektif tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir berupa skor yang akan diperoleh testi.
Bentuk tes tipe objektif dapat dikategorikan:
1. Benar-Salah (True-False)
2. Pilihan berganda (Multiple choice)
a) Pilihan ganda biasa
b) Hubungan antar hal (sebab-akibat)
c) Pilihan ganda kompleks
d) Menjodohkan
Sedangkan berdasarkan tujuannya, tes dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tes kecepatan berfikir (Speed test)
a. Tes intelegensi
b. Tes keterampilan bongkar pasang alat
2. Tes kemampuan (kognitif atau psikomotorik) (Power test)
3. Tes pencapaian (Achievement test)
a. Tes harian (formatif), untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa sudah terbentuk (kognitif, afektif, psikomotorik) setelah mengikuti suatu program tertentu.
b. Tes sumatif, untuk mengetahui penguasaan siswa dalam sejumlah materi pelajaran (pokok bahasan) yang telah dipelajari.
c. UAN
4. Tes kemajuan hasil belajar/tes perolehan (Assesment test), untuk melihat hasil belajar setelah kegiatan dilakukan.
5. Tes diagnostik (Diagnostic test), untuk mencari, menyelidiki, atau meneliti penyebab dari sesuatu hal yang muncul
2. Instrumen Penelitian Berbentuk Non-Tes
Teknik non-tes digunakan untuk memperoleh data tentang aspek afektif atau psikomotorik dari subjek yang diteliti. Instrumen penelitian bentuk non tes dapat berupa:
1. Wawancara (interview)
Ini dilakukan dengan cara menentukan tanya jawab langsung antara pewawancara dengan yang diwawancara tentang segala sesuatu yang diketahui oleh pewawancara.
2. Obsevasi/pengamatan (observation)
Ini dilakukan dengan cara orang yang melakukan pengamatan (observer) mengadakan pengamatan langsung ke lapangan tentang segala sesuatu yang ingin diketahui tentang objek yang diteliti. Agar hasil observasi sesuai dengan apa yang diinginkan, observer harus membuat pedoman obervasi, yaitu berupa daftar informasi yang ingin diketahui oleh observer.
3. Angket (questionnaire)
Ini merupakan daftar pertanyaan/pernyataan yang harus dijawab atau diisi oleh responden. Berdasarkan kebebasan responden dalam menjawab setiap pertanyaan.
Angket dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Angket terbuka
Jawaban untuk setiap pertanyaan/pernyataan tidak disediakan. Responden bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai dengan yang diinginkannya.
b) Angket tertutup
Jawaban untuk setiap pertanyaan/pernyataan telah disediakan, Responden bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai alternatif jawaban yang telah disiapkan.
Minggu, 04 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)